JAKARTA, KOMPAS.com —
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada November 2013 mencapai
807.400 wisatawan atau naik sekitar 12,16 persen dibandingkan dengan jumlah
wisatawan asing pada Oktober sebanyak 719.900 orang. Angka ini adalah rekor
baru jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.
Secara
kumulatif, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia pada
Januari hingga November 2013 mencapai 7,94 juta orang atau meningkat 9,12
persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012.
Kepala
Badan Pusat Statistik Suryamin menjelaskan, pintu masuk wisatawan asing juga
mulai menyebar, tidak terpusat di Bandara Ngurah Rai, Bali, dan Bandara
Soekarno-Hatta, Banten.
”Saat
ini, Bandara Husein Sastranegara, Bandung, menjadi bandara baru bagi wisatawan
asing yang masuk ke Indonesia. Bandara Polonia dan Kualanamu di Sumatera Utara
adalah pintu masuk baru setelah sebelumnya Batam juga menjadi pintu masuk
alternatif selain Ngurah Rai dan Soekarno-Hatta,” ujar Suryamin dalam
konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/1/2013).
Kunjungan
terbanyak wisatawan asing masih ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai sebanyak
297.000 wisatawan pada November 2013 atau naik 24 persen dibandingkan dengan
periode yang sama tahun 2012. Jika dibandingkan dengan Oktober 2013, kunjungan
ke Bali naik 11 persen.
Malaysia
menempati urutan pertama negara asal wisatawan asing, yakni 151.394 wisatawan
atau 18,75 persen dari total kunjungan wisatawan asing pada November 2013. Di
empat besar, urutan berikutnya adalah Singapura dengan 16,81 persen, Australia
11,38 persen, China 8,49 persen, dan Jepang 5,5 persen.
”Kunjungan
wisatawan asing tidak sekadar angka. Dari kunjungan itu, Indonesia tidak hanya
mendapatkan devisa, tetapi juga di tingkat masyarakat dampak pengganda ekonomi
besar. Mereka menginap di hotel dan berbelanja kerajinan yang dihasilkan oleh
usaha kecil dan menengah,” kata Suryamin.
Tren
kenaikan jumlah wisawatan asing sudah dibaca oleh sejumlah maskapai penerbangan
dengan meningkatkan layanan berupa peningkatan frekuensi atau pembukaan rute
baru.
Manajer
Hubungan Masyarakat Garuda Indonesia Ikhsan Rosan menjelaskan, pihaknya membuka
layanan rute baru di beberapa wilayah yang ekonominya berpotensi berkembang.
Akses
Sektor
pariwisata di daerah-daerah dengan pertumbuhan ekonomi baru itu berkontribusi
besar sehingga penambahan frekuensi dan pembukaan layanan membuat akses
wisatawan bisa makin mudah. Bahkan, ke depan, tingkat kunjungan wisatawan asing
bisa meningkat.
”Kami
membuka rute baru ke wilayah timur Indonesia. Respons wisatawan bagus dan
prospek wilayahnya juga berkembang. Wisawatan membutuhkan kemudahan
konektivitas dan kami berusaha menjawab kebutuhan mereka,” kata Ikhsan.
Analisis
Meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara ke
Indonesia dari tahun ke tahun menunjukan potensi besar yang dimiliki Indonesia
dalam hal ini dibidang pariwisata. Tapi potensi besar tersebut belum sepenuhnya
dimanfaatkan dengan baik, masih banyak infrastruktur-infrastruktur yang masih
harus diperbaiki, kenyamanan, kebersihan, ketertiban, dan kemudahan akses
menuju tempat wisata masih perlu banyak perhatian dari pemerintah Indonesia.
Pemerintah harus giat mempromosikan objek wisata yang ada di Indonesia, agar
wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia semakin banyak, Dari
kunjungan itu, Indonesia tidak hanya mendapatkan devisa, Mereka menginap di hotel
dan berbelanja kerajinan yang dihasilkan oleh usaha kecil dan menengah sehingga
Kunjungan wisatawan juga meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat.
Secara kumulatif, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia pada Januari hingga November 2013 mencapai 7,94 juta orang atau meningkat 9,12 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012.
Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin menjelaskan, pintu masuk wisatawan asing juga mulai menyebar, tidak terpusat di Bandara Ngurah Rai, Bali, dan Bandara Soekarno-Hatta, Banten.
”Saat ini, Bandara Husein Sastranegara, Bandung, menjadi bandara baru bagi wisatawan asing yang masuk ke Indonesia. Bandara Polonia dan Kualanamu di Sumatera Utara adalah pintu masuk baru setelah sebelumnya Batam juga menjadi pintu masuk alternatif selain Ngurah Rai dan Soekarno-Hatta,” ujar Suryamin dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/1/2013).
Kunjungan terbanyak wisatawan asing masih ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai sebanyak 297.000 wisatawan pada November 2013 atau naik 24 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012. Jika dibandingkan dengan Oktober 2013, kunjungan ke Bali naik 11 persen.
Malaysia menempati urutan pertama negara asal wisatawan asing, yakni 151.394 wisatawan atau 18,75 persen dari total kunjungan wisatawan asing pada November 2013. Di empat besar, urutan berikutnya adalah Singapura dengan 16,81 persen, Australia 11,38 persen, China 8,49 persen, dan Jepang 5,5 persen.
”Kunjungan wisatawan asing tidak sekadar angka. Dari kunjungan itu, Indonesia tidak hanya mendapatkan devisa, tetapi juga di tingkat masyarakat dampak pengganda ekonomi besar. Mereka menginap di hotel dan berbelanja kerajinan yang dihasilkan oleh usaha kecil dan menengah,” kata Suryamin.
Tren kenaikan jumlah wisawatan asing sudah dibaca oleh sejumlah maskapai penerbangan dengan meningkatkan layanan berupa peningkatan frekuensi atau pembukaan rute baru.
Manajer Hubungan Masyarakat Garuda Indonesia Ikhsan Rosan menjelaskan, pihaknya membuka layanan rute baru di beberapa wilayah yang ekonominya berpotensi berkembang.
Akses
Sektor pariwisata di daerah-daerah dengan pertumbuhan ekonomi baru itu berkontribusi besar sehingga penambahan frekuensi dan pembukaan layanan membuat akses wisatawan bisa makin mudah. Bahkan, ke depan, tingkat kunjungan wisatawan asing bisa meningkat.
”Kami membuka rute baru ke wilayah timur Indonesia. Respons wisatawan bagus dan prospek wilayahnya juga berkembang. Wisawatan membutuhkan kemudahan konektivitas dan kami berusaha menjawab kebutuhan mereka,” kata Ikhsan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar