REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG –- Wakil Ketua Bidang UMKM,
Koperasi, dan Kemitraan Kadin Jabar, Iwan Gunawan, meminta pemerintah melakukan
intervensi terhadap PT Pertamina (Persero) agar membatalkan kenaikan harga gas
elpiji 12 kilogram (kg). Jika kenaikan harga gas elpiji 12 kg terus dijalankan
akan mengancam kehidupan usaha kecil dan menengah. ‘’Dampak kenaikan ini
dirasakan langsung oleh kelompok UMKM,’’kata dia kepada ROL, Senin (6/1).
Gas elpiji, kata Iwan, merupakan komponen bahan
tetap bagian UMKM. Oleh karena itu, kenaikan harga gas elpiji yang mencapai 68
persen tersebut, akan membuat dunia usaha kecil rontok. Ia memperkirakan dalam
hitungan beberapa bulan ke depan dampak kenaikan gas elpiji itu akan dirasakan
oleh kalangan UMKM.
‘’Saya melihat upaya untuk tetap bertahan akan
dilakukan. Tapi celahnya sangat kecil. Mau mengurangi kuantitas produksi jelas
akan mempengaruhi kepercayaan konsumen,’’ujar dia.
Iwan menilai kenaikan harga gas elpiji kali ini
merupakan ‘kejadian luar biasa’ bagi perekonomian di Indonesia. Apalagi, kata
dia, pada 2014 ini merupakan tahun politik yang dampaknya akan sangat besar
dirasakan oleh dunia usaha.
Menurutnya, tanpa ada kenaikan harga gas elpiji
saha, dunia usaha akan terpanguruh oleh pelaksanaan pemilu legislatif dan
pilpres. ‘’Ini ditambah dengan kenaikan gas elpiji yang sangat tidak
rasional,’’kata dia.
Kenaikan harga gas elpiji dari Rp 75 ribu menjadi Rp
140 ribu per tabung di tingkat pengecer, lanjut Iwan, akan menimbulkan
konsekwensi lanjutan. Ia memastikan akan terjadi konsumsi gas elpiji 3 kg yang
signifikan. Pasalnya, imbuh dia, antara gas elpiji 3 kg dengan 12 kg terjadi
selisih harga yang sangat tinggi. ‘’Kelompok usaha UMKM akan beralih ke gas
elpiji 3 kg. Ini akan menimbulkan dampak lain yaitu distribusi gas untuk
masyarakat kecil terganggu,’’kata dia.
Iwan menilai tidak ada kata terlambat bagi
pemerintah untuk menekan Pertmina agar membatalkan kenaikan harga gas elpiji 12
kg. Kewenangan tersebut, imbuh dia, ada di tangan Presiden. ‘’Pertamina
merupakan BUMN dimana tangan pemerintah masih sangat kuat. Tinggal Presiden
saja yang mengintervensi Pertamina,’’ujarnya.
Analisis Masalah
Kenaikan harga gas elpiji ukuran 12 kg memberikan
dampak yang cukup besar bagi UMKM karena gas elpiji merupakan salah satu
komponen produksi yang paling penting terutama bagi para pemilik usaha kuliner.
Dampak yang langsung dirasakan adalah berkurangnya laba karena kenaikan biaya
produksi tidak bisa langsung diimbangi dengan kenaikan harga jual produk.
Selain itu, banyaknya pemilik UMKM yang beralih menggunakan gas elpiji ukuran 3
kg akan mengganggu pasokan gas yang ditujukan bagi masyarakat umum. Agaknya
pemerintah harus segera mengambil tindakan untuk menekan kenaikan harga gas
elpiji ini agar dampaknya tidak semakin meluas dan merugikan masyarakat.